Senin, 28 Januari 2013

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN


PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah proses perubahan jangka panjang terhadap kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi
§  Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.
§  Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
§  Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
§  Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
§  Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
§  Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih banyak

PEMBANGUNAN
Sedangkan Pembangunan adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara
Pembangunan ekonomi
§  Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
§  Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
§  hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani

§  Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
§  Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
§  Memperhatikan pertambahan penduduk.
§  Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
§  Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
§  Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.

Dampak Positif Pembangunan
§  Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
§  Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
§  Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
§  Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
§  Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif Pembangunan
§  Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
§  Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
§  hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Perbedaan pertumbuhan dengan pembangunan adalah bahwa pertumbuhan lebih melihat kepada target, sedangkan pembangunan lebih melihat prosesnya.
Pertumbuhan tanpa pembangunan bisa saja terjadi karena posisi nilai output ekonomi yang hingga saat ini terjadi bukanlah sesuatu yang baru ada, tapi sebelumnya output ekonomi tersebut sudah dihasilkan sejak negara, dunia bisnis dan masyarakat melaksanakan aktivitas ekonomi. pertumbuhan itu bisa saja terjadi meskipun tidak selalu diiringi dengan kegiatan pembangunan. Artinya, kalau proses pembangunan dapat berjalan, akselerasi pertumbuhan pasti akan terjadi karena proses pelipatgandaan nilai tambah di masyarakat terus bergulir dan berproses.
Oleh sebab itu, yang kita kehendaki bersama dalam membangun kekayaan sebuah bangsa adalah kegiatan ekonomi di sepanjang waktu harus terus berproses dan harus menghasilkan pertumbuhan. Tanpa ada pertumbuhan berarti tidak ada proses pelipatgandaan nilai tambah di masyarakat. Tidak ada pelipat gandaan nilai tambah bisa dianggap pembangunan tidak berjalan atau tumbuh tanpa membangun.
Inilah sejatinya yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan tapi tumbuh tanpa ada dukungan pembangunan yang berarti. Tanggung jawab para kepala daerah kedepan menjadi semakin penting agar masing-masing daerah semakin memilki komitmen yang tinggi untuk mengakselerasi pertumbuhan dengan lebih banyak melakukan pembangunan yang lebih terukur dan target untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas.
INDIKATOR PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN
1.      Indikator Pertumbuhan
Indikator pertunbuhan ekonomi dari sektor natural atau dari mayoritas banyak menyesuaikan potensi seperti di sektor pertanian, dan perikanan, idustri dan jasa. Hal itu bisa kita lihat dari meningkatnya hasil produksi yang dihasilkan oleh sektor Pertanian dan perikanan, industri dan jasa. Indikator lainnya dari pertumbuhan ekonomi bisa diukur dari peningkatan produksi tetapi juga secara kasat mata bisa dilihat dari peningkatan taraf hidup masyarakatnya.
·                     Produk Domestik Bruto PDB
Adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.
·                     PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan ukuran yang lebih tepat karena telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatan perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk.
·                     Pendapatan Per jam Kerja
Suatu Negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan Negara lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di Negara lain untuk jenis pekerjaan yanga sama.

2.      Indikator Pembangunan
a.      The Human Development Index (HDI) / indeks pembangunan manusia
HDI meringkas tiga variabel kesejahteraan dan meringkasnya dalam sebuah indeks komposisi tunggal. Variabel-variabel tersebut adalah :
a)      Umur panjang (longevity)
Sebagai pengukur kesehatan dan nutrisi. Umur panjang diukur dengan merata-rata harapan hidup (dalam tahun) dari tingkat kelahiran, dihitung dengan mengasumsikan bahwa seorang bayi lahir dalam satu tahun tertentu akan mengalami tingkat kematian seketika dari kelompok umur ( tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai tahun ke-n ) sepanjang hidupnya.
b)      Pendidikan
Terdiri dari rata-rata terbobot antara (a) tingkat melek huruf dari kaum dewasa dalam persentase (bobot 2/3), (b) tahun-tahun utama dari masa sekolah seseorang sepanjang tahun 25 tahun dari umurnya (bobot 1/3).
c)      Standar hidup
Indicator standar kehidupan adalah GDP perkapita rill dalam dolar PPP(purchasing power parity), dengan tanpa diskon sampai dengan suatu tingkat kemiskinan global dengan dasar kebutuhan pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat nutrisi minimal dan diskon yang meningkat dengan progresif dengan menigkatnya pendapatan, merefleksikan utilitas marginal yang semakin menurun dari pendapatan.
Untuk menyusun sebuah indeks komposit, kita harus menentukan nilai maksimum dan minimum untuk tiap tiga variabel- harapan hidup, pendidikan, dan GDP rill perkapita yang sudah disesuaikan. Kita menormalkan nilai observasi untuk masing-masing variabel dengan skala 0-10 kemudian kita mengukur depreviasi dari sebuah Negara yang dialami untuk masing-masing variabel tersebut, kemudian merata-rata tiga tingkat depreviasi untuk mendapatkan HDI. HDI bisa diasumsikan bernilai antara 0 sampai dengan 1.
Konsep pembangunan manusia mencakup variabel yang sangat bervariasi dan sulit untuk kita gambarkan hanya dalam satu indeks atau indikator. HDI adalah salah satu indeks yang berguna dalam memusatkan perhatian pada aspek kualitas dari pembangunan, dan berguna bagi Negara-nagara dengan skor HDI yang relative rendah untuk melihat kembali vareiabel-variabel nutrisi, kesehatan, dan pendidikan.
b.      Human Poverty Index (HPI)
 Ukuran kesejahteraan yang lain disamping pendapatan nasional adalah index mutu hidup (physical quality of life index). PQLI adalah indeks non-ekonomi hidup yang merupakan kombinasi dari tiga indicator :
a.       Kematian bayi ( jumlah kematian tahunan dari bayi yang berumur di bawah satu  tahun per 1000 yang hidup)
b.      Harapan hidup mulai umur satu tahun
c.       Tingkat melek huruf (dalam persentase)



c.       Gender Development Index (GDI)
Mengukur pencapaian dalam dimensi-dimensi yang sama dengan menggunakan indikator-indikator yang sama seperti HDI tapi menangkap ketidaksetaraan dalam pencapaian antara perempuan dan laki-laki. Semakin besar kesenjangan gender dalam pembangunan manusia dasar, semakin rendah GDI sebuah negara secara relatif terhadap HDI negara tersebut.

d.      Human Freedom Index (HFI)
Mengacu pada hak untuk kebebasan. Seperti:
·         Hak untuk bepergian di negeri sendiri dan bepergian ke luar negeri
·         mengajarkan ide dan menerima informasi
·         Kebebasan untuk memilih dengan pemungutan suara secara rahasia dan universal
·         kesetaraan sosial dan ekonimi bagi perempuan
·         kesetaraan sosial dan ekonomi  bagi etnis minoritas
·         Hak hukum untuk kewarganegaraan
·         Hak pribadi untuk interracial, antaragama, atau sipil  perkawinan
·         persamaan jenis kelamin selama pernikahan dan untuk proses perceraian
·         homoseksualitas antara orang dewasa
·         mempraktekkan agama apapun

PERSEPSI TENTANG PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN
·         Ekonomi tradisional tidak membedakan antara pertumbuhan dan pembangunan
·         Adanya perbedaan esensial antara pertumbuhan dan pembangunan
·         Pertumbuhan ekonomi merefers pada peningkatan kemampuan Negara untuk mem produksi lebig banyak perbaikan dan servis
·         Pembangunan ekonomi pada dasarnya mengimplikasikan tingkat lebih sejahtera masyarakat suatu Negara, dengan memasukkan factor perubahan-perubahan pada struktur ekonomi dan social khususnya penurunan atau pengentasan kemiskinan

MENGATASI PENCEMARAN LOGAM BERAT PADA LINGKUNGAN PERAIRAN


Driving Force
Logam Pb secara alami tersebar luas pada batu-batuan dan lapisan kerak bumi (Clark, 1986). Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam-logam golongan IV-A dengan nomor atom 82 dan bobot 207,2. Penyebaran Pb di bumi sangat sedikit yaitu 0,0002 % dari seluruh lapisan bumi. Logam Pb terdapat di perairan baik secara alamiah ataupun sebagai dampak dari aktifitas manusia. Logam ini masuk ke perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Di samping itu, proses korosifikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu jalur sumber Pb yang akan masuk ke dalam perairan (Palar, 2004). Timbal dan persenyawaannya digunakan dalam industri baterai sebagai bahan yang aktif dalam pengaliran arus elektron. Kemampuan timbal dalam membentuk alloy dengan logam lain telah dimanfaatkan untuk meningkatkan sifat metalurgi ini dalam penerapan yang sangat luas, contohnya digunakan untuk kabel  listrik, kontruksi pabrik-pabrik kimia, kontainer dan memiliki kemampuan tinggi untuk tidak mengalami korosi (Palar, 2004). Selain itu, Pb dapat digunakan sebagai zat tambahan bahan bakar dan pigmen timbal dalam cat yang merupakan penyebab utama peningkatan kadar Pb di lingkungan (Darmono, 1995). Hampir 10 % dari total produksi tambang logam timbal digunakan untuk pembuatan tetra ethyl lead atau TEL yang dibutuhkan sebagai bahan penolong dalam proses produksi bahan bakar bensin karena dapat mendongkrak (boosting) nilai oktan bahan bakar sekaligus berfungsi sebagai antiknocking untuk mencegah terjadinya ledakan saat berlangsungnya pembakaran dalam mesin.
Konsentrasi bahan pencemar yang masuk ke perairan bisa mempengaruhi kehidupan organisme terutama yang menjadi topik disini adalah spesies ikan. Salah satu jenis unsur kimia yang bisa menyebabkan terjadi kerusakan ekosistem perairan adalah unsur logam berat. Sebagaimana diketahui unsur logam berat yang  masuk ke perairan berasal dari berbagai kegiatan indutsri selain bersumber dari alam sendiri. Untuk itu sangat diperlukan suatu kajian yang melihat seberapa besar pengaruh unsur-unsur logam berat tersebut bisa mempengaruhi ekosistem perairan terutama yang berhubungan langsung dengan kualitas airnya 
Logam yang ada pada perairan suatu saat akan turun dan mengendap pada dasar perairan, membentuk sedimentasi, hal ini akan menyebabkan organisme yang mencari makan di dasar perairan (udang, rajungan, dan kerang) akan memeiliki peluang yang besar untuk terpapar logam berat yang telah terikat di dasar perairan dan membentuk sedimen. Hasil laut jenis krustasea perlu diwaspadai terhadap pencemaran logam berat. Apalagi jenis krustasea banyak digemari sebagai salah satu bahan yang di konsumsi oleh masyarakat.

Pressure (P)
Kadar Pb di semua lokasi penelitian lebih tinggi dari kadar  Pb normal yang dijumpai dalam air laut yakni 0.03 ppb [8], namun masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan  untuk kepentingan biota laut yakni sebesar  0.008 ppm atau 8 ppb. Dengan demikian berdasarkan  kadar Pb ini belum berbahaya bagi kehidupan biota laut, dan kualitas air lautnya. Namun demikian bila dibandingkan dengan hasil penelitian BPLHD  terlihat bahwa kadar Pb hasil penelitian ini jauh lebih rendah. Kadar Pb yang tinggi berbahaya bagi kehidupan biota laut. Pb bersifat toksis terhadap biota laut, kadar Pb sebesar 0.1 – 0.2 ppm telah dapat menyebabkan keracunan pada jenis ikan tertentu, dan pada kadar 188 ppm dapat membunuh ikan-ikan . Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh  diketahui bahwa biota-biota perairan seperti crustacea akan mengalami kematian setelah 245 jam, bila pada badan perairan di mana biota itu berada terlarut Pb pada konsentrasi 2.75-49 ppm. Sedangkan biota perairan lainnya, yang dikelompokkan dalam golongan insecta akan mengalami kematian dalam rentang waktu yang lebih panjang yaitu antara 168-336 jam, bila pada badan perairan tempat hidupnya terlarut 3.5-64 ppm Pb.

State (S)
Adanya pencemaran timbal (Pb) pada lingkunagn perairan menyebabkan Indonesia khususnya kematian pada biota laut  sehingga kinerja perikanan tangkap dan perikanan budidaya mengalami penurunan produksinya dan volume impornya. Pencemaran lingkungan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakt pesisir. Pendapatan para nelayan menjadi menurun akibat pencemaran tersebut dan dapat merugikan kesehatan bagi yang mengkonsumsi makanan dari biota yang telah tercemar logam berat. Pencemaran lingkungan perairan ini juga membuat perekonomian dunia mengalami pelambatan pertumbuhan, bahkan kontraksi yang cukup besar.

Respon (R)
Dengan mengurangi penggunaan zat-zat berbahaya tersebut dan menjaga kebersihan lingkungan, maka kelangsungan hidup yang ada di darat maupun di perairan akan terjaga. Ekosistem perairan juga terjaga, dan organisme yang ada di perairan akan terjaga kelnagsungan hidupnya dan tidak merugikan semua pihak.
Menetralisir limbah-limbah tersebut bukanlah hal mudah. Teknologi pengolahan limbah seringkali menekan kondisi finansial suatu perusahaan, tetapi tindakan tersebut tetap diperlukan. Namun berdasar penelitian yang dilakukan oleh tim penelitian yang dipimpin oleh Stephan Kohler dari Graz University of Technology di Austria, ada cara sederhana dan mudah yang bisa dilakukan.
Di satu tempat di pinggir sungai Saigon, Vietnam, tim peneliti tersebut baru saja selesai melakukan pengujian terhadap metode barunya untuk mengatasi pencemaran air. Beberapa industri yang berada di sana menjadi tempat untuk menguji coba bahan pembersih air yang banyak ditemukan di berbagai perairan laut di seluruh dunia yaitu cangkang kerang laut.
Kerang laut memang menjadi bahan hasil penelitian tim tersebut yang murah dan berlimpah. Seperti negara-negara berkembang lainnya, Vietnam juga mengalami masalah air bersih, bahkan jutaan warganya masih belum bisa mengakses air minum bersih. Perusahaan-perusahaan lokal belum mampu sistem penyaringan untuk mengolah air limbah. Kohler bersama timnya menemukan bahwa dengan menuangkan logam dan air dengan pH asam di atas kulit-kulit kerang yang sudah dihancurkan akan dihasilkan air bersih. Kandungan kulit kerang tersebut adalah kalsium karbonat (CaCO3), maka jika terjadi reaksi kimia, dengan mudah atom-atom kalsiumnya akan mudah terlepas dan mengikat logam-logam dan mengubahnya menjadi berbentuk padat. Proses pembersihan air pun akhirnya menjadi jauh lebih mudah.


JENIS- JENIS KEBIJAKAN
1.      Kebijakan Distributif
Kebijakan distributive ditandai dengan pengenaan paksaan secara tidak langsung (kemungkinan pengenaan paksaan fisik sangat jauh), tetapi kebijakan itu diterapkan secara langsung terhadap individu. Individu dapat menarik manfaat dari kebijakan itu, walaupun tidak dikenakan paksaan kepada individu umtuk menggunakannya. Kebijakan distributive berearti kebijakan yang  dibentuk untuk mengalokasikan anggaran pemerintah, untuk mensubsidi  keperluan publik, seperti  untuk proyek-proyek pekerjaan umum, pengadaan dan pemeliharaan infrastruktur perhubungan dan  lain sebagainya.
2.      Kebijakan Regulatory
Kebijakan regulative terjadi apabila kebijakan mengandung paksaan dan akan diterapkan secara langsung terhadap individu. Biasanya kebijakan regulative dibuat untuk mencegah agar individu tidak mwlakukan suatu tindakan yang tak diperbolehkan, seperti undang-unang hokum pidana, undang-undang antimonopoly dan kompetisi yang tak sehat, dan berbagai ketentuan yang emnyangkut keselamatan umum. Selain itu, kebijakan regulative dibuat untuk memaksakan agar individu melakukan suatu tindakan hingga kepentingan umum tidak terganggu seperti berbagai bentuk perizinan dalam menggunakan hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak (public goods). Kebijakan regulatory merupakan kebijakan untuk mengatur berjalannya roda  perekonomian, misalnya  pengaturan anti-monopoli, pemberlakuan upah minimum,  standar  polusi udara dan limbah pabrik, dan lain sebagainya.
3.      Kebijakan konstituen
Kebijakan konstituen ditandai dengan kemungkinan pengenaan paksaan fisik yang sangat jauh, dan penerapan kebijakan itu secara tidak langsung melalui lingkungan kebijakan konstituen adalah kebijakan yang mengatur  tata relasi antara negara dan masyarakat, antara eksekutif dan legislatif, dan lain sebagainya.