Minggu, 18 September 2011

Nama              :           Martha P Naiborhu
NPM               :           230110090105
Kelas               :           Perikanan B

KUIS
BIOTEKNOLOGI PERIKANAN
KELAS B

1.      Jelaskan pengertian bioteknologi perikanan !
2.      Sebutkan dan jelaskan alasan penggunaan mikroba sebagai agen bioteknologi !
3.      Sebutkan salah satu produk perikanan yang memanfaatkan mikroba sebagai agen bioteknologi.  Jelaskan peranan mikroba dalam proses produksinya !

Jawaban
1.      Pengertian bioteknologi perikanan
Bioteknologi Perikanan adalah penggunaan organisme hidup (mikroba) untuk membuat produk tertentu atau melaksanakan pekerjaan tertentu; termasuk upaya mengembangkan mikroba untuk melakukan pekerjaan sangat spesifik dan mengkombinasikan proses biologis dengan kemampuan teknologis untuk perkembangan perikanan. Bioteknologi perikanan adalah bioteknologi yang ditekankan khusus pada bidang perikanan. Penerapan bioteknologi dalam bidang perikanan sangat luas, mulai dari rekayasa media budidaya, penggunaan biokimia, mikrobiologi, ikan, hingga pascapanen hasil perikanan. Pemanfaatan mikroba telah terbukti mampu mempertahankan kualitas media budidaya sehingga aman untuk digunakan sebagai media budidaya ikan. Bioteknologi telah menciptakan ikan berkarakter genetis khas yang dihasilkan melalui rekayasa gen. Melalui rekayasa gen, dapat diciptakan ikan yang tumbuh cepat, warnanya menarik, dagingnya tebal, tahan penyakit dan sebagainya.
2.   Penggunaan mikroba sebagai agen bioteknologi
a. Mikroba mudah berkembang biak.Mikroba dapat membelah diri rata2 dalam 20  menit. Sehingga sangat mudah untuk diperbanyak dalam jangka waktu yang sangat singkat. Sehingga agen mikroba yang kita butuhkan tidak akan kekurangan stock.
b. Mikroba mudah dimodifikasi sifat dasarnya. Mikroba mudah dirubah karakteristiknya dengan memodifikasi gen agar dihasilkan mikroba yang diinginkan karakteristiknya.
c.  Ekstraseluler. Mikroba makan secara ekstraseluler, sehingga dia makan dengan mengeluarkan enzim. Dan oleh karna itu mikroba sering digunakan untuk agen bioteknologi karna mudah mengeuarkan enzim yang dibutuhkan
d.   Pertumbuhan cepat      
e.   Sel-selnya mempunyai kandungan protein yang tinggi
f.   Dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya, misalnya dari limbah pertanian
g.   Menghasilkan produk yang tidak toksik
h. Sebagai organisme hidup, reaksi biokimianya dikontrol oleh enzim  organisme itu sendiri sehingga tidak memerlukan tambahan reaktan dari luar
i. Menghasilkan senyawa antimikroba, yaitu Bakteri asam laktat dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain dengan memproduksi protein yang disebut bakteriosin. Salah satu contoh bakteriosin yang dikenal luas adalah nisin, diproduksi oleh Lactobacillus lactis ssp. lactis. Nisin dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri, yaitu Bacillus, Clostridium, Staphylococcus, dan Listeria.
k.  Agen Biokontrol
Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana , Paecilomyces fumosoroseus, danMetharizium anisopliae . Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar putih), dan Phytoptora sp. Beberapa biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P dan Hamago.
l. Biofertilizer
Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba. Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman. N harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan ( leguminose ). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah pertanian kita umumnya memiliki kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman, karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.

3        Salah satu produk perikanan yang memanfaatkan mikroba sebagai agen bioteknologi. 
a.    PERANAN BAKTERI ASAM LAKTAT (Lactobacillus plantarum)
TERHADAP MASA SIMPAN FILET NILA MERAH
PADA SUHU RENDAH
Penambahan bakteri asam laktat (L. plantarum) dapat menurunkan nilai pH filet nila merah (Rostini, 2002). Penurunan nilai pH pada filet dapat memperlambat pertumbuhan bakteri pembusuk, hal ini menyebabkan aktivitas bakteri pembusuk yang terdapat di dalam filet dapat diperlambat, sehingga penguraian protein oleh bakteri pembusuk dapat diperlambat juga. Penurunan nilai pH yang terjadi pada filet nila merah dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri tidak terlalu cepat karena dihambat oleh asam laktat yang dihasilkan dari perombakan glikogen oleh L. plantarum. Dengan terhambatnya pertumbuhan bakteri pembusuk tersebut maka masa simpan filet nila merah akan menjadi lebih lama.
Jumlah bakteri dapat mempengaruhi karakteristik organoleptik filet nila merah karena metabolisme bakteri dapat menyebabkan perubahan terhadap kenampakan, lendir, aroma, dan tekstur, sehingga karakteristik organoleptik akan mudah mengalami kerusakan. Hal ini akan mempengaruhi terhadap penerimaan filet selama masa penyimpanan. Nilai pH filet dengan pemberian L. plantarum yang disimpan pada suhu rendah berkisar antara 5,95-6,90 (Oktaviani, 2004). Nilai pH tersebut dapat mendukung kemampuan bakteriosin dalam menghambat bakteri pembusuk, karena bakteriosin sangat aktif pada pH 6,5 (Daeschel, 1990). L. plantarum masih mampu berkembang dengan baik, dan tetap aktif mengeluarkan senyawa antimikroba (bakteriosin) pada suhu rendah (Buchanan dan Klawitter, 1991). Karakteristik ini merupakan keuntungan dalam memanfaatkan bakteriosin untuk memperpanjang masa simpan filet nila pada suhu rendah. 
BAL jenis L. plantarum memperlihatkan efektivitasnya dalam menghambat bakteri pembusuk pada filet nila merah.  Perendaman filet nila merah dalam larutan L. plantarum dapat menghasilkan penurunan nilai pH substrat sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk yang tidak tahan terhadap kondisi asam atau pH rendah. Efektivitas BAL (L. plantarum) paling tinggi dalam memperpanjang masa simpan filet nila merah diperoleh melalui perendaman L. plantarum dengan konsentrasi 10. cfu/ml selama 5, 10, dan 15 menit, yaitu hingga hari ke-9.  Filet nila merah yang diberi bakteri asam laktat (BAL) jenis L. plantarum memiliki masa simpan dua hari lebih lama bila dibandingkan dengan filet yang tidak diberi Lactobacillus plantarum.           


b.   Penghasil Produk Bahan Alami Dari Laut.
Peningkatan produk bahan alami dari laut disebabkan karena kecenderungan manusia untuk kembali kealam (back to nature). Kecenderungan ini meningkat karena manusia sadar baahwa bahan-bahan alami relative lebih aman bagi kesehatan ketimbang bahan-bahan sintetis. Pemikiran tersebut beralasan karena bahan-bahan yang dihasilkan laut bersifat terurai (biodegradable) secara alamiah dan tidak menimbulkan efek samping. Hal ini telah dilakukan dengan pemanfaatan alga laut sebagai penghasil produk bahan alami.

1.  Alga Laut sebagai Sumber Makanan, Potensi alga sebagai sumber makanan (terutama rumput laut), di Indonesia telah dimanfaatkan secara komersial dan secara intensif telah dibudidayakan terutama dengan tehnik polikultur (kombinasi ikan dan rumput laut).

2.  Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Bioaktif, Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif. Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi.

3.  Alga Laut sebagai Sumber Senyawa Alginat, Alginat merupakan konstituen dari dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat (Phaeophycota). Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai monomer mannuronic acid dan gulunoric acid. Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul dan tablet.

4. Alga Laut sebagai Penghasil Bioetanol dan Biodiesel , Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam, potensi alga laut sebagai penghasil bioetanol dan biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan bakar hayati (biofuel) bisa diproduksi dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh diperairan tawar/asin. Keuntungan lebih yang dapat diperoleh adalah tak butuh traktor seperti didarat, tanpa penyemaian benih, gas CO2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan panen yang terus-terusan (continuous) yang dikarenakan waktu tanam alga hanya 1 minggu. 

Rabu, 14 September 2011

PROTOZOA

Protozoa merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkanmaka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. [1] .Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop Ilmuwan yang pertama kali mempelajariprotozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek. Protozoa bergantung pada nutrisi, suhu, dan pH ,tapi ada Beberapa protozoa bergantung kepada cahaya.
Bentuk tubuh Biasanya berkisar 10-50 μm tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela, Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.
Karakeristik Umum Protozoa
• Eukariot unisel : 1 – 150 μm
• Tidak memiliki dinding sel
• Mirip sifat hewan, tetapi unisel
• Chemoheterotrophs
• Aktivitas makan dilakukan dengan cara fagositosis (memakan partikel) dan pinositosis (meminum cairan atau nutrisi terlarut) .
• Nutrisi (holozoik, saprofitik, saprozoik, holofitik/autotrof, dan parasitik)
• Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela [3]

Morfologi Protozoa:
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif.
Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa Dibagi Menjadi 4 Kelas Berdasar Alat Gerak
1 .Rhizopoda (Sarcodina),
alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
• Amoeba proteus
• Entamoeba histolityca
• Entamoeba gingivalis
• Foraminifera sp.
• Radiolaria sp.
2 . Flagellata (Mastigophora),
alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Golongan phytonagellata
- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang)
- Volvax globator (makhluh hidup peralihah antaraprotozoa dengan ganggang)
- Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
b. Golongan Zooflagellata, contohnya :
- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor
- Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas
- Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
- Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
- Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
3 . Ciliata (Ciliophora),
alat gerak berupa silia (rambut getar).
• Paramaecium caudatum Þ disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi, aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi.
• Balantidium coli Þ menyebabkan penyakit diare.
4 . Sporozoa,
adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia yaitu Toxopinsma dan Plasmodium.
Jenis-jenisnya antara lain:
- Plasmodiumfalciparum (malaria tropika) sporulasi tiap hari
- Plasmodium vivax (malaria tertiana )sporulasi tiap hari ke-3(48 jam)
- Plasmodium malariae (malaria knartana )sporulasi tiap harike-4(72 jam)
- Plasmodiumovale ( malaria ovale)

MIKROBIOLOGI

PENGERTIAN MIKROBIOLOGI DAN MIKROBA
Definisi Mikrobiologi yaitu Salah satu cabang biologi yang menelaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi: virus,bakteri,archaea , protozoa,algae, fungi.
Ruang Lingkup Mikrobiologi dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa sub disiplin berdasarkan berbagai macam orientasi yaitu Orientasi Taksonomi,Orientasi Habitat, dan Orientasi Problema .
Orientasi Taksonomi
1. Virologi
2. Bakteriologi
3. Mikologi
4. Fikologi atau Algologi
5. Protozoologi

Orientasi Habitat
1. Mikrobiologi Air
2. Mikrobiologi Tanah
3. Mikrobiologi Laut

Orientasi Problema
1. Ekologi Mikroba
2. Mikrobiologi Patogenik (Pathogenic microbiology):
3. Mikrobiologi Pertanian
4. Mikrobiologi Industri
5. Mikrobiologi Geologi

Lapangan Mikrobiologi Terapan
1. Mikrobiologi Kedokteran
2. Mikrobiologi Akuatik
3. Aeromikrobiologi
4. Mikrobiologi makanan
5. Mikrobiologi Pertanian
6. Mikrobiologi Industri
7. Eksomikrobiologi
8. Mikrobiologi Geokimia

Jasad hidup yang ukurannya kecil disebut Mikroba,Mikroorganisme,atau Jasad renik. Penggolongan Mikroba diantara jasad hidup yaitu:
 dunia tumbuhan (plantae)
 dunia binatang (animalia)
Menurut teori evolusi, setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae atau animalia .Hal ini digambarkan sebagai pengelompokan jasad berturut-turut oleh Haeckel, Whittaker, dan Woese.
Haeckel : Berdasarkan perbedaan organisasi selnya, dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia) dibedakan dengan protista.
Whittaker : Membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
1. Jasad prokariotik yaitu bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera)
2. Jasad eukariotik uniseluler yaitu algae sel tunggal, khamir dan protozoa (Divisio Protista)
3. Jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio Plantae, dan Divisio Animalia
Woese:
Menggolongkan jasad hidup berdasarkan susunan kimia makromolekul yang terdapat di dalam sel Pembagiannya, yaitu:
1. Arkhaebacteria
2. Eukaryota (Protozoa, Fungi, Tumbuhan dan Binatang)
3. Eubacteria
Ciri Umum Mikroba
1. Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen
2. Sel mikroba ukurannya sangat kecil yang merupakan satuan struktur biologi
3. Banyak mikroba yang terdiri dari satu sel saja (uniseluler), sehingga semua tugas kehidupannya dibebankan pada sel itu
4. Mikroba ada yang mempunyai banyak sel (multiseluler) yang umumnya sudah terdapat pembagian tugas diantara sel atau kelompok selnya, walaupun organisasi selnya belum sempurna
Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel hidup, sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad, yaitu:
 Prokariota (jasad prokariotik/primitif), yaitu jasad yang perkembangan selnya belum sempurna
 Eukariota (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan selnya telah sempurna
Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus
Diversitas kehidupan mikroba:
 Thermofilik
 Psikrofilik
 Acidofilik
 Alkalofilik
 Halofilik
 Barofilik
 Radiofilik
 Anaerobic obligat


SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
A. Penemuan Animalculus
Leeuwenhoek (1633-1723) bahwa mikroskop merupakan awal mula terungkapnya mikroba.
struktur mikroskopis:
 biji
 jaringan tumbuhan
 invertebrata kecil

Diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai “animalculus” atau hewan kecil
Animalculus adalah jenis-jenis mikroba seperti protozoa, algae, khamir, dan bakteri
B. Teori Dan Pendapat
Teori Abiogenesis : animalculus timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati.
 Fransisco Redi (1626-1697) : meneliti ulat di dalam daging busuk
 Lazzaro spallanzani (1729-1799) : pada percobaan menggunakan kaldu ternyata pemanasan dapat menyebabkan animalculus tidak tumbuh
 Louis Pasteur (1822-1895 ):Penemuan Louis Pasteur yaitu Pasteurisasi dan Sterilisasi
C. Penemuan Bakteri Berspora
Dari percobaan Tyndall (1820-1893) ditemukan adanya:
 Termolabil
 Termoresisten
 Tyndallisasi
D. Teknik Kultur Murni
E. Peran Mikroba Dalam Transformasi Bahan Organik
 Fermentasi (pengkhamiran)
proses yang menghasilkan alkohol atau asam organik, misalnya terjadi pada bahan yang mengandung karbohidrat
 Pembusukan (putrefaction)
proses peruraian yang menghasilkan bau busuk, seperti pada peruraian bahan yang mengandung protein
Pasteur ; meneliti tentang proses fermentasi dalam pembuatan anggur dari gula bit
(1875-1876) menghasilkan anggur yang masam
F. Penemuan Kehidupan Anaerob
penelitian Pasteur: Pada fermentasi asam butirat ditemukan adanya proses kehidupan yang tidak membutuhkan udara
Dari hal tersebut kemudian dibuat 2 istilah,yaitu: ANAEROB DAN AEROB
G. Penemuan Enzim
 Pasteur: proses fermentasi merupakan proses vital untuk kehidupan
 Bernard (1875):bahwa khamir dapat memecah gula menjadi alkohol dan CO2 karena mengandung katalisator biologis dalam selnya
 Buchner (1897): menggerus sel khamir dengan pasir dan gula.Penemuan ini membuka jalan ke perkembangan Biokimia Modernpembentukan alkohol dari gula oleh khamir, merupakan hasil urutan beberapa reaksi kimia, yang masing-masing dikatalisir oleh biokatalisator yang spesifik atau dikenal sebagai ENZIM

H. Mikroba Penyebab Penyakit
Pasteur (1875-1876) Bukti ditemukannya jamur penyebab :
 penyakit pada tanaman gandum (1813)
 tanaman kentang (1845)
 penyakit pada ulat sutera
 penyakit kulit manusia
 Pada tahun 1850 ditemukan bakteri berbentuk batang dalam darah hewan yang sakit antraks
Postulat Koch
dalam bentuk umum adalah sebagai berikut:
 Suatu mikroba yang diduga sebagai penyebab penyakit harus ada pada setiap tingkatan penyakit
 Mikroba tersebut dapat diisolasi dari jasad sakit dan ditumbuhkan dalam bentuk biakan murni
 Apabila biakan murni tersebut disuntikkan pada hewan yang sehat dan peka, dapat menimbulkan penyakit yang sama
 Mikrobia dapat diisolasi kembali dari jasad yang telah dijadikan sakit tersebut

I. Penemuan Virus
Iwanowsky:menemukan bahwa filtrat bebas bakteri (cairan yang telah disaring dengan saringan bakteri) dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit mozaik ,dengan itu, diketahui adanya jasad hidup yang mempunyai ukuran jauh lebih kecil dari bakteri (submikroskopik) karena dapat melalui saringan bakteri yang dikenal sebagai VIRUS
J. Generatio Spontanea (Abiogenesis) Menurut Pandangan Baru
Oparin (1938) dan Haldane (1932): bumi pada jaman prebiotik mempunyai atmosfer yang bersifat anaerob yang mengandung Nitrogen, Hidrogen, CO2, uap air, ammonia, CO, dan H2S .
Teori Asal Mula Kehidupan :
Di atmosfer Oksigen hampir tidak ada, dan lapisan ozon sangat tipis sinar ultra violet (UV) banyak mengenai bumi ,mulai terbentuk ,makromolekul ,Radiasi UV, Suhu tinggi,dan Loncatan bunga api listrik,bahan anorganik berubah menjadi bahan organik .evolusi pada bahan-bahan organik menjadi lebih kompleks.
Evolusi:
jasad bersel tunggal menjadi bersel majemuk memerlukan waktu kurang lebih 2,5 milyar tahun
jasad bersel majemuk menjadi reptil sampai binatang menyusui memerlukan waktu milyaran tahun
didukung oleh S. Miller (1957) dan H. Urey (1954).
Teori asal mula kehidupan
didukung oleh S. Miller (1957) dan H. Urey (1954)
Penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Bejana Miller diisi dengan gas CH4, NH3, H2O, dan H2.
2. Gas-gas tersebut dibiarkan bersirkulasi terus-menerus melalui loncatan bunga api listrik, kondensor, dan air mendidih
3. Seminggu kemudian ternyata menunjukkan terbentuknya senyawa organik seperti asam amino glisin dan alanin, serta asam organik seperti asam suksinat
4. Dengan merubah bahan dasar dan energi yang diberikan dalam aparat Miller, maka dapat disintesa senyawa-senyawa lain seperti polipeptida, purin, dan ATP
5. Makromolekul inilah yang diduga sebagai awal terbentuknya kehidupan

K. Penggunaan Mikroba
1. Penggunaan mikroba untuk proses klasik
2. Penggunaan mikroba untuk produksi antibiotik
3. Penggunaan mikroba untuk proses-proses baru
4. Penggunaan mikroba dalam teknik genetika modern
5. Penggunaan mikroba di bidang pertanian
6. Penggunaan mikroba di bidang pertambangan
7. . Penggunaan mikroba di bidang lingkungan


STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA
SEL : unit fisik terkecil dari organisme hidup
Komposisi material sel yaitu :DNA dan RNA , protein, lemak ,fosfolipid.
adanya perbedaan sangat mendasar yaitu antara sel bakteri dan sianobakteria dengan sel hewan dan sel tumbuhan.
Ada dua tipe sel:
1. sel Prokariotik :(disebut jasad prokariot)
2. sel Eukariotik : (disebut jasad eukariot )
Struktur Sel
1. Inti Sel
2. Membran Sel Prokariotik
3. Dinding Sel
Rangka dasar dinding sel bakteri yaitu:
 Dinding sel bakteri gram positif
 Dinding sel bakteri gram negatif
 Peranan lisosim adalah ensim antibakteri yang terdapat dalam putih telur dan air mata, dan dapat dihasilkan oleh beberapa bakteri
 Peranan pinisilin , Penisilin akan bekerja aktif terhadap dinding sel gram positif yang sedang membelah .
4. Flagel dan Pili
5. Kapsul dan Lendir

Perbedaan ,Sel Tanaman, Sel Hewan, Dan Sel Bakteri
Perbedaan ini dapat dilihat dari:
 Dinding Sel
 Membran Sel
 Inti Sel
 Mitokondria
 Endoplasmik Retikulum (Er) Dan Ribosome
 Khloroplas
 Vakuola
http://www.kolakaboy.us/2010/11/kota-kota-dipinggir-jurang-yang.html